EVALUASI STABILITAS GROIN DI PANTAI TIMUR PANGANDARAN JAWA BARAT

Hendrick Gunawan, Wahyu Widiyanto, dan Purwanto Bekti Santoso
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto

Pantai (shore) adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata di Kabupaten Pangandarandengan pantaiyang landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama. Namun, karena berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, Pantai Pangandaran cenderung memiliki gelombang yang besar. Untuk meredam besarnya gelombang yang ditimbulkan dan mengurangi tingkat erosi, maka dibuat bangunan pantai, yaitu groin. Groin pada Pantai Timur Pangandaran dibangun untuk mencegah kemunduran garis pantai akibat erosi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi gelombang, berat butir lapis lindung, dan runup gelombang serta mengetahui apakah groin yang ada mampu menahan gaya gelombang. Data sekunder yang digunakan adalah data angin dan data pasang surut. Data primer yang digunakan adalah data diameter batuan dan data rapat massa batuan, dimana kedua kedua data tersebut digunakan untuk mencari berat butir lapis lindung di lapangan. Pengujian rapat massa dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sampel batuan yang berasal dari lapangan.
Distribusi angin tahun 2012 menunjukkan bahwa angin dominan bertiup dari arah tenggara. Persentase kejadian angin dari arah tenggara sebesar 38,797% pada tahun 2012 dengan kecepatan maksimum angin sebesar 19 knot atau 9,77 m/d dan kecepatan minimumnya sebesar 3 knot atau 1,54 m/d. Panjang fetch di sekitar Pantai Timur Pangandaran berkisar antara 3,33 km sampai 17,33 km dan sebagian besar bernilai tak hingga yang menunjukkan bahwa Pantai Timur Pangandaran tidak dikelilingi oleh daratan. Untuk itu dilakukan analisis sensitifitas panjang fetch. Peramalan gelombang menggunakan rumus menghasilkan ketinggian gelombang maksimum 2,49 m; signifikan 0,87 m; rata-rata 0,446 m; dan periode 8,43 detik. Dari hasil pengukuran dan pengujian, berat butir lapis lindung di lapangan 0,43 ton, dengan volume batuan rata-rata 0,16 m3 dan rapat massa batuan 2,63 ton/m3. Dari perhitungan, dengan rumus Hudsonmenghasilkan berat butir lapis lindung 2,11 ton, sedangkan dengan rumus Van der Meer didapat berat butir lapis lindung 1,56 ton. Berdasarkan kedua rumus tersebut berat butir lapis lindung di lapangan terlihat jauh lebih kecil dan kemungkinan kurang stabil menahan gaya gelombang.

Kata kunci : Pangandaran, pantai, groin, gelombang, runup

Posted in Arsip.

Forum Diskusi